Rabu, 02 Desember 2015

BE A REAL PLAYER ???

The beginning of the year always be a moment for many people to initiate a major change in his life. Not just resolution, but the revolution! Therefore this time I will share how to be a real player.

Quiet .. we do not teach you to be a man playing a woman. Please listen to the end of this article.

Maybe some of you have already started creating many revolutions after start practicing what Hitman System share in his article for this. But not a few of my friends who read the article Hitman System misinterpret that we share here .. some still ask,

".. Why so arrogant?"

".. Means in front of the girl should keep the image huh?"

".. Should always be perfect, then?"

".. The point tug it?"

"Ah .. it not free, can not express themselves"

".. Why so casually so with a girl?"

"That should not succumb at girl at all?"

And many similar questions that can spend one life cycle of the universe just to write them down one by one .. hahaha.

If you were among those questioned one of the questions above, you most likely do not understand the principles of a true player.

Imagine: You are playing a game of football, for example PES2012 or FIFA12 (Konami and EA should pay me for this mention!) You start playing with your friends, and after completing a few rounds, it was not good .. your friends!

After a few times and always win games, you felt bored and looking for an equal opponent. Then you play with your other friends ... unfortunately, your friend this one is worse! He did not get to play!

You still forced to play with your friend on this one, and the result is ... you left scored many times until you feel that a goal you print nothing.

What do you feel?

Bored.

This is perceived by the women out there who crave an exciting and colorful life with you in the lives of their romance! You think they are happy when they always win whenever dealing with men?

During this time, when playing with them, you intentionally budge. You FEAR makes them angry that you let them arbitrarily applies to you just to please them. Yes, my brother .. you are afraid of losing them .. face it!

The bad news is: they know you do not play well, they saturate treated as such, they know you fake, they know there is meaning behind your kindness, and the severity of them instantly know that you ngarep!

"But love's not a game!" I hear you protest. Love is not a game, but romance is a game. Love is a feeling, romance is a pattern of interaction between two people to get love. In the pattern of interaction there is a social game.

Simple example, men typically have a strategy to get love by giving him attention, gifts and compliments that she is falling in love with him. Women usually have expensive sales strategy and perform various tests on him to make sure the man is the person responsible and serious to him.

If romance is not a game, why there should be strategies and ways like that? Why do not you just visit every beautiful woman you see in the mall and say, "Hi, I love you .. would not be my boyfriend?" Or, "Hey, you're so beautiful .. May I kiss you?"

Only crazy people who do not understand the procedures and social norms that do things like that. Even celebrities are famous and good-looking though not doing that.

There is nothing wrong with the game of romance. Because it is always a process and interaction patterns to do to get whatever you want. Which one is you do not understand the rules and how to play properly.

So, improve your outlook on the game of romance ..

Be player true! Play a fair game! Player not only nuts that can play a woman, not a player who gives false promises on all women and said that he was only loyal to one woman!

Be a real player means you know exactly rights obligations as well as a man. Yes .. Rights and obligations, not a liability only.

So obviously this is not a matter of self-respect, pride, self-styled cool, arbitrarily or valid selfish .. But exactly how do you express yourself best. Which do not impose yourself in front of a woman just for fun. You do not need to sacrifice yourself!

PLAY contrast to compete, when to play winning and losing is not important. The important thing is that you play as well as possible so that the game becomes exciting and FUN! Not to beat, let alone dropped!

When you give the game equivalent of gebetan your game, when you dare to provide significant resistance, was the first time she felt the atmosphere FUN in life. This is what makes you different is different from the men out there who could only obey his wishes only to taste the apparent closeness with them ... this is madness!

 When you ngarep want to taste how wonderful to live with them, you will never even have a chance to show your game!

Focus on yourself ..

Never again think go with the flow! To be able to play well, train yourself! Again, practice!

Why?

Because women have studied and trained skills of their romance either intentionally or out of their social environment AWAY before you read this article. Even when you are still playing toy cars, they've been playing simulated romance with Barbie doll, complete with ayahan father, mother-ibuan, and mistresses.

Worse, during the time you are not aware that you are NOT JAGO in play and continue to complain over the defeat that you experience. You blame the woman on your ketidakjagoan and begging that the woman succumbed to you! This is insane! Are you going to complain and beg on your opponents when you lose in the game of football?

HELL NO brothers! Admit your defeat with sportsmanship and train harder for the next game!

In workshops or seminars, we provide many tools that can speed up your workout, including the brotherhood ready to slap you when you fall back into the hole ngarep and keep your discipline in practicing!

So .. already did you begin to train yourself?

Kamis, 26 November 2015

Susah.Jongkok 2

Orang bilang, ususku pendek. Gak cuma di tengah kota Aceh aku kebelet boker. Tapi, hampir SEMUA tempat yang aku arungi pernah ku bokerin. Nah, ketidakmampuan aku menahan boker ini di analisis oleh temenku yang sotoy. Kebanyakan dari mereka (dengan gaya dokter-B dokter spesialis Boker) berkata: 'tau gak?, itu artinya ususlu pendek' . Harus aku akui, aku memang amat sangat sering kebelet boker-gak kenal waktu dan tempat. Kapanpun aku jalan sama temen, keluarga, pacar hampir pasti aku boker.

Kebelet boker juga bisa mendorong seseorang melakukan tindakan-tindakan yang gila. Beberapa hari setelah pulang dari Aceh ketika mobilku masuk tol, Aku kebelet boker (lagi).

Di sebelah kiri duduk Putri mantan pacarku sewaktu di pesantren. Orangnya cantik, manis, pokoknya perfect tapi, dia MANTANku! (huehuehe), kebetulan kita habis ketemuan sama seorang penulis. Dan di saat itu juga, perutku bergejolak. Mampus. Pasti ini gara-gara pizza jahannam yang kumakan tadi malam.
          'Put..' aku memanggil putri yang dari tadi bengong ngeliatin jalan tol.
          'Apa?' dia nengok kearahku
          'Aku kebelet boker, sumpah'
          'Najis lu!, kayak ayam aja boker di mana mana'
Aku cuman bisa nyengir dan diam beberapa saat, berharap tidak akan ada hal mengerikan yang terjadi seperti, boker di mukak putri.
          'Put..'
          'Ape?'
          'Aku kebelet nih'
          'Ya udh, keluar di gerbang selanjutnya aje' si Putri ini kayaknya orang betawi tulen.

Aku melihat ke gerbang tol, di sana terdapat banyak mobil yang ngantri, Mampuuus. Aku gak mungkin bisa tahan dengan antrian segitu panjang mobil-mobil tadi. Akhirnya aku nerusin tol gak mau keluar dari gerbang tadi.
     
          'Gimana kalo kita nepi aja?' kataku sambil melihat bangunan kecil di sebelah tol. Untuk menghindari Putri berfikir kalau aku bakal boker di bahu tol aku lanjut bicara. 'kayaknya ada tempat peristirahatan gitu deh di sebelah kiri'
          'Bukan ah tir'
          'Iya ya?' aku agak ragu, tapi aku lanjutin aja jalan ke depan. Beberapa meter kedepan aku sampai di pintu tol. Pas lagi bayar karcis, aku cepat-cepat nurunin kaca dan nanya ke mbak-mbak tol 'mbak, tempat peristirahatan di mana ya?
          'Resting Area?' mbaknya sedikit mikir
          'Apapun namanya yang penting ada WCnya' aku berkata dengan penuh birahi.
          'Oh ya mas, itu tadi aturannya nepi, di situ ada Wcnya' mbaknya berkata dengan penuh semangat .
          'Anjrit!, lu sih Put.' aku misah-misuh meneruskan perjalanan,  mencari cara cepat untuk menemukan Wc. Perutku gak main-main. Aku langsung ngebut, bagaimanapun caranya aku harus menemukan tempat yang ada peradabannya dan langsung boker.

'Put,' aku berkata ke putri untuk menghindari rasa yang greget di perutku 'lu tau gak?'.
          'Apa?' kata putri
          'Ujungnya udah nongol nih'
          'ANJRIT LU! JOROK BANGET, HOEEEK'
Aku terkekeh kecil. 'enggak deng, aku bercanda'.
          'sialan lu'
          'Tapi sumpah Put,  aku gak tahan lagi' aku berkata dengan muka merenggut-renggut.
          'Tahan bentar, kita ke carefour.' kata putri sambil menunjukkan tangannya ke pintu keluar tol.
          'Di sini?, lo yakin ada carefour di sini?'
          'Kayaknya sih'
          'Oke.' Aku banting stir ke arah luar jalan tol. Setelah sampai di luar tol, muka Putri menunjukkan muka bingung. dia bergumam sendiri 'carefour di mana ya??'.
'Ya ampuuun! lu seneng ya liat aku mati?'. aku berkata dengan nada yang sangat dramatisir,.

untuk postingan ini kayaknya segini aja yah. Soalnya aku malas aja inget kejadian itu..

Salam saya
Faathir

         

Senin, 23 November 2015

Susah. Jongkok.

Selama aku hidup, aku selalu menganggap pengusaha itu adalah status yang keren banget. Yang namanya pengusaha itu pasti make jas, rapi, bersih, dan kerjaannya rapat melulu.
          Tapi, anggapan itu hancur setelah aku bertemu seorang pengusaha yang berusaha di bidang, ehm, "Penyewaan" WC umum. Gak enak banget kalau jadi pengusaha WC seperti ini. Soalnya, agak-agak gak elit aja kan seandainya si pengusaha ini duduk di antara Gubernur atau orang-orang penting dan ditanya "Apa yang kamu lakukan sehari-hari?"
          "Saya berbisnis" jawabnya.
          "oh ya? bisnis apa?"
          "bisnis WC"
          "bisnis apaan tuh?"
          "pokoknya, saya membantu orang berak."

          Aku ketemu sama pengusaha WC waktu aku lagi mengarungi kota Aceh dalam perjalanan silaturahmi di rumah Tante. Pas lagi mengarungi perjalanan kota yang antah barantah ini dengan mobil, aku kebelet boker. Untungnya, kita menemukan salah satu WC umum di samping lapangan. Bagiku yang lagi di ujung tanduk, menemukan WC seperti itu serasa nemu pencerahan dari Surga.
          Aku bergegas turun dari mobil dan berjalan ngangkang ke arah tulisan besar "WC umum". Tempatnya cukup bersih, dengan WC yang di bagi kedalam ruangan-ruangan kecil. Di depanku ada dua WC kecil, dan di samping kiri ada WC yang lumayan besar. Di deket pintu ada salah satu WC ada kotak bertulisan "seribu rupiah".
          Tiba-tiba aku mendengar suara, 'Aya nu tiasa dibantos'?
          Aku menengok ke belakang dan menemukan seorang mbok-mbok gempol berjilbab dan berpakaian hitam yang berjalan agak bongkok, 'Apa?'. aku berkata tidak mengerti apa yang barusan dia omongin.
          'Aya nu tiasa dibantos?' (ada yg bisa saya bantu?)
          'Siapa nelen mentos? Saya dari Medan. Tidak ngerti,' aku berkata seadanya berharap di sini masih ada orang yang bisa berbicara Bahasa Indonesia.
          'Heh...heh...heh....' si mbok malah ketawa terkekeh. Sekarang aku jadi bingung, nebak apakah dia mbah dukun apa juragan WC?.
         ;Boker. Gak tahan.; Aku berkata dengan kikuk sambil menunjuk-nunjuk kearah pantat. Berharap gerakanku yang menunjuk ke pantat seolah-olah ada yang muncrat dari sana bisa membuat dia paham kalau aku lagi butuh WC.
          'Hmm,,,' dia diam tanda mengerti. Aku rasa, pengalaman berpuluh-puluh tahun mengelola WC menguatkan empati dan jadi lebih peka terhadap orang-orang yang lagi kebelet.
          'Yang besar aja,' katanya ke aku.
          'Yang besar? Apanya yg Besaaar???'
          'Yang besar aja' kata dia mengulangi
          'WC-nya?
          'iya'
          Aku lalu di antarkan ke pintu WC yang memang lebih besar, yang terletakdi sebelah kiri. dengan gaya keibuan, dia mengantarkan aku masuk. Akhirnya, dia memberi tanda dengan bahasa tubuh, dia meninggalkan aku.
          'Iya, tinggal aja'
          Dia menutup pintu saat keluar
          Begitu pintu di tutup, aku langsung melihat ke depan. Ini adalah WC teraneh yang pernah ku lihat. Besarnya sekitar 4x6 meter dan isinya gentong semua. Aku Shoccck!. aku melihat ke depan, ke atas, dan kebawah. aku gak menemukan jamban sama sekali, sejauh mata memandang hanya ada gentong berwarna biru dan lantai WC marmer. Otakku mikir, jangan-jangan aku di sruuh boker di gentong!!!'
          Aku membuka pintu WC dan berteriak memanggil si Mbok dengan Bahasa Indonesia yang terbata-bata,'Maap.Boker.Gak.Bisa.Gentong?'
          Dia manggut-manggut sebentar lalu beranjak dari duduknya dan menghampiriku. Aku memperhatikan dia berjalan ke arah WC lalu menunjuk ke arah jamban yang ternyata tersembunyi di belakang, di antara pojokan tembok.
          'OOOHHH, iya iyaa Maap!'
          Dia lalu meninggalkanku lagi. Dan kembali di sinilah aku, di hadapan gentong=gentong besar berwarna birudan bolonganWC yang mojok sendirian di antara tembok. Aku diem. Aku bukan ahli soal WC-me-WC, tapi dari hanya melihat saja. Aku tau kalo itu Jamban terlalu mojok di tembok, terletak di sudut antara dua tembok yang tidak memungkinkanku untuk jongkok dan melaksanakan tugasku dengan baik. Dengan pakaian lengkap. aku mencoba untuk mebuktikan kekhawatiranku. Jongkok dikit, dan DUK! Tiba-tiba pantatku kena sudut tembok.
          Aku berdiri menghela napas.
          Pikiranku jadi berkecamuk, apakah si mbok sewaktu mendirikan usaha WC ini tidak melakukan konsultasi dengan arsitek yang bagus, kok bisa-bisanya membuat jamban jongkok tapi gak bisa di gunakan seperti ini. Aku jadi berfikir kembali, apa jangan-jangan mereka pingin aku bokep dengan posisi setengah nungging???. Hmmmm.
           Aku membuka pintu WC dan memanggil si mbok.
           'Ini,WC,Jongkok.Gak.Bisa.' aku bilang pelan-pelan. Mukanya keliatan sangat bingung.
           'Jongkok?' katanya heran
           'Bukan! Bukannya gak bisa jonggkong , Wcnya. Aneh.' aku buru-buru membenarkan. Jangan-jangan dia ngira kalau aku gak bisa jonggkok. Masak sekolah tinggi-tinggi Jongkok aja ga becus?. Harga diriku dipertaruhkan. "WC-nya. Yang Aneh.' aku kembali membenarkan.
          Aku memperaktekkan gaya jongkokku yang kepentok tembok dan berkata, 'Gak.Bisa.Pas.Pantatnya.'
          Entah mimpi apa aku semalam, niatnya mau silaturahmi eh malah nungging-nungging atas-bawah di dalem WC, entah di sudut mana kota Aceh.
          Dia ketawa sambil manggut-manggut.
          'Kok ketawa?!.' Gue setengah tidak percaya dia lagi tertawa. Gak lucu sama sekali! Seorang costumer perusahaan WC-nya sedang menggunakan produknya dan tidak berhasil boker karena pantatnya mentok itu gak lucu setan! nonton tukul! digigit beruang mungkin lucu, tapi pelanggan yang gak bisa boker karna kesalahan konstruksi WC kayak ini sama sekali gal lucu!
           Aku masang muka protes
           Si mbok menginstruksikan kakiku untuk ke depan sedikit. Aku, yang masih, setengah nungging, memajukan kaki dan akhirnya tiba dalam posisi jongkok sempurna. Pantatku pas banget mepet ke tembok, tapi udah gak mentok lagi. Ternyata, emang hanya perlu di majuin dikit lagi. Si mbok tertawa, memberikan picingan mata yang berarti "Goblok lo, Anak Monyet" dan akhirnya pergi,,

Bersambung...